Pada hari ini, akhirnya, semuanya telah usai.
Ingatanku Kembali pada masa itu, ditengah2 penghitungan
suara, dari semua anggota yang hadir.
“wannn, ayoo ikuttt!” seru rehan memanggilku saat petang
tiba.
“kemana?” sautku
“ikut ipnu!”
“mau ngapain ikut ipnu? Buat apa?” tanyaku
“banyak manfaat nya wann, udahlah ikut aja” ajak rehann,
Kembali membujukku untuk ikut ipnu.
“hmm, sebentar, aku mandi duluu yaa!” jawabku
“bowleehhh, jangan lama lamaa” katanya.
Setelah sepuluh menit berlalu, aku keluar dari rumah, dengan
masih menyisakan rambut basah.
“ayooo!”. Ngengggg, aku dan rehan naik motor butut, sudah
setenagah rusak, tak pernah di service.
Sampai dilokasi, yang sudah ramai, aku dan rehan masuk.
“assalamu’alaikum”.
“wa’alaikumussalam” ketua organisasi nu yang identic dengan
hijau dan kuning itu menjawab,
“sini masuk, duduk sini”. “iyaa mass”. Serempak, jawabku dan
rehan.
“nahhh, sudah kumpul semua kan, langsung aku mulai aja ya!. Habis
ini dari ranting akan mengadakan makesta, nahh yang baru ikut ipnu ippnu, ikut
makesta ya?”
“makesta itu ngapain aja mas?” tanyaku, asing mendengar itu.
“yaa belajar, belajar tentang NU, belajar tentang
IPNU-IPPNU, dan lain-lain. Seru pokoknya, ayoo ikut, nanti dapat ilmu, dapat
teman, dapat senyum panitiaa, hehe”
sambil tertawa dia menjelaskan, Bahagia sekali.
“han, kamu ikut? Lek kamu ikut, aku ikut”. “ayo aja, kalo
aku” ajak rehan.
Akhirnya, setelah memutuskan ikut kegiatan itu, kami
mengikuti diskusi, atau istilah nya, njagong. Sesekali tertawa tawa, sambil
melupakan beban hidup sejenak, ehhh kok curhat.
“han, sudah jam delapan, ayo pulang” ajakku. “ iya, ayoo ”.
Katanya, pro dengan ajakanku.
Ngengggg, kita Kembali naik ngenggg.
Sampai di rumah, aku istirahat dan tidur, karena besok
sekolah. Tapi ternyata, mata ini tak mau terpejam, terpaksa aku bangun, dan
duduk di tepi ranjang.
‘makesta ituu, gimana yaa rasanya?, aku kok nggak sabar, mau
cepet2 harii h’ lamunn ku menerawang.
Akhirnya, aku tertidur dalam senypnya malam, serta krik krik
nya jangkrik.
Saat hari- H, aku meletakkan peralatanku, dan Bersiap pergi.
“ridwan pamit, pak bu” seraya mencium kedua tangan mereka.
“hati-hati wan, semangat berkhidmah di NU, ini gerbang
pertama kamu masuk di NU, seperti kita duluuu, iyaa kann pak?”.
“iyaa buuu”. Jawab bapakku, dengan senyuman penuh arti.
Oiyaa, bapak dan ibuu itu alumni ipnu ippnu dulu, yang
berjodoh. Dannn sekarang, aku, anaknya, melanjtkan jejaknya.
“ayoo wann” lagi-lagi dia menjemputku dengan ngengg-nya.
“iyaaa sebentarrr” aku bersepatu, dan pergi.
Setelah melewati jalan berkelo kelok, tanjakan tajam, kami
berhenti, di salah satu tempat, dengan spanduk, banner bertuliskan, MAKESTA
2023.
“Ayooo, rekannnn, segeraa, opening 15 menit lagi mulai”
kataaa kakak cantikk, yang katanya ketua ippnu itu.
“siaapp, rekanitaaaaa” jawabku dan rehan serempak.
Dan, aku baru tau, jika sebutan “rekan” untuk ipnu,
“rekanita” untuk ippnu.
Acara dimulai, aku duduk dengan yang lainnya, tentunya
dengan seragam hitam putih, khas untuk peserta, katanya.
Akhirnya, pada pembagian kelompok, aku satu kelompok dengan
rehann, senengnyaaaaa hati iniiiii.
“wannn, semangatttt.’’ “kamu
jugaa yaaaa!.”
“Pokoknya salah satu kita harus jadi peserta terbaik!” “siap boskuu!”
Satu persatuu materi terlewati, Ke-NU-an, Aswaja,
Ke-Indonesia-an, Kepemimpinan, Ke-IPNU IPPNU-an, Ke-Oganisasi -an.
“wan, kamu paham materinya?” di sela-sela materi dia
bertanya padaku.
“ngga jugaa, tapi seruu pematerinya, mungkin sedikit ingat
poin-poin nya” aku senenggg bangett.
Selain materi, kita juga outbound, dan senamm tentunyaa.
“wann, kira2 kita bisa nggak ya, jadi peserta terbaik?” “bisaa, dongg,
semangatttt.”
“aku overthingking, kalo nggak bisaa nihhh” kembalii rehan,
bertanya kepadaku, kedua kalinya.
“bisa, bisaaa, semangatt duluuu, overthingking nggak akan
membuat pikiranmu jernihh.” Kataku, sok bijak.
“okee, wann, siappp.” Akhirnya, dia mengerti.
Kegiatan terus berlangsung, hingga di penghujung acara
makesta, RTL. Dimana kita di tuntut untuk merealisasikan apa yang telah kita
terima dari makesta.
“wannn, pokoknya aku ngga akan melupakan makesta, deh, seruu
banget. Bagaimana kita memahami IPNU-IPPNU, apa yang ada di dalam IPNU-IPPNU,
bagaimana Sejarah IPNU-IPPNU, Siapa yang mendirikan, dan tentunya semakin
membuat kita mencintai IPNU-IPPNU”
“iyaa haann, apalagi, kamu inget ngga?, di kamar mandi si
dion jatoh nggak tuh, lucu bangett, wkwkwk. Pagi kamar mandi antri, siang makan
antri, malamnya masih full acara lagi, makesta is the best pokoknya.” Jawabku
“eh, pertanyaan kemarin itu loh, ngena banget.” “yang manaa, wan?.” Tanyanya.
“itu loh, mengapa kita harus ikut IPNU-IPPNU” “oalahh iyaa,, yang disukai
bpk pemateri ituu kannn?”
“benerrr, itu mengena banget, karena IPNU-IPPNU itu
organisasi keterpelajaran yang dinaungi NU, dan bertujuan untuk menjadi
wadahnya mereka mengemukakan inspirasi, aspirasi, serta menjadi tempat belajar
ber sosialisasi sebelum kiprah di Masyarakat.”
“iyaa wannn, asyik banget ikut IPNU-IPPNU, dapet makan
gratis juga wkwkwk”
“kamu bisa ajaa, hannn” kami berdua tertawa, sampai lupa
memperhatikan kalua ini saatnya pengumuman peseta terbaik.
“mariii, langsung sajaa, kita umumkannn, peserta terbaik ipnu,,,,,
adalahhhhhhh” menegangkannn sekaliiii
“Ridwan Hussein Maulanaaaaaa” akuu kaget, namaku disebut,
kok bisa yaa? Akuu loo biasa ajaa padahal, wkwk.
Akupun majuuu, dan diberikan hadiah, oleh panitiaa, wahhh
besarrr kotaknyaaa.
Aku Kembali ke tempat semua, dengan rehan tentunya.
“selamaat wannn, bangga aku padamu”
“wahhhh, biasa aja sihhh, cuman hokiii” kataku. Aku tertawaa
bersamanyaa, sampai akhirnya aku tersadar.
Namaku telah disebut, mendapatkan suara terbanyak, maju ke
depan dan penyerah jabatan oleh ketua demisioner, kepadaku. Aku menangis
haruuu, akankan aku bisa membawa ranting ini pada kesuksesan di
IPNU-IPPNU?. Aku sendiri nggak yakin,
tapi aku awali dengan bismillah.
Sekian kisahku, ini bukan tentangku, tapi ini tentang
IPNU-IPPNU.
Penulis: AshniHusna